Saturday, July 25, 2020

MATERI PJJ MINGGU KE 2 ( 27 - 31 JULI 2020 )

1. PETUNJUK UMUM

Awali setiap aktivitas pembelajaran dengan berdoa kepada Allah SWT, pada pertemuan yang ke 2 ini kita akan belajar tentang Thyristor, tugas yang harus siswa dan siswi lakukan adalah melakukan absensi secara online terlebih dahulu, kemudian silahkan membaca materi dan membuat ringkasan materi  pada buku tulis masing-masing. Untuk memperdalam penguasaan materi dan aplikasi tentang Thyristor silahkan bisa buka link video pembelajarannya, setelah semua siswa dan siswi lakukan maka tahap terakhir adalah mengerjakan soal latihan dalam pertemuan minggu ke 2 ini, demikian petunjuk pembelajaran jarak jauh ini kami sampaikan dan selamat berlajar tetap semangat dan sehat selalu.



2. ABSENSI ONLINE

Silahkan klik tautan berikut ini sebagai bukti siswa dan siswi sekalian mengikuti pembelajaran jarak jauh secara online untuk mata diklat Penerapan Rangkaian Elektronika !

Berikut Link Absensinya : https://bit.ly/Absensi_PRE


3. MATERI PEMBELAJARAN THYRISTOR

THYRISTOR
Thyristor adalah komponen semikonduktor untuk pensaklaran  yang berdasarkan pada struktur PNPN. Komponen ini memiliki kestabilan dalam dua keadaan yaitu on dan off serta memiliki umpan-balik regenerasi internal. Thyristor memiliki kemampuan untuk mensaklar arus searah (DC) yaitu jenis SCR, maupun arus bolak-balik (AC), jenis TRIAC.

Struktur Thyristor
Ciri-ciri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang terbuat dari bahan semiconductor silicon. Walaupun bahannya sama, tetapi struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan sebagai saklar (switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan seperti halnya transistor. 
 

Gambar-1 : Struktur Thyristor

Struktur dasar thyristor adalah struktur 4 layer PNPN seperti yang ditunjukkan pada gambar-1a. Jika dipilah, struktur ini dapat dilihat sebagai dua buah struktur junction PNP dan NPN yang tersambung di tengah seperti pada gambar-1b. Ini tidak lain adalah dua buah transistor PNP dan NPN yang tersambung pada masing-masing kolektor dan base. Jika divisualisasikan sebagai transistor Q1 dan Q2, maka struktur thyristor ini dapat diperlihatkan seperti pada gambar-2 yang berikut ini.



Gambar-2 : visualisasi dengan  transistor

Terlihat di sini kolektor transistor Q1 tersambung pada base transistor Q2 dan sebaliknya kolektor transistor Q2 tersambung pada base transistor Q1.  Rangkaian transistor yang demikian menunjukkan adanya loop penguatan arus di bagian tengah. Dimana diketahui bahwa Ic  Ib= b, yaitu arus kolektor adalah penguatan dari arus base. 
Jika misalnya ada arus sebesar Ib yang mengalir pada base transistor Q2, maka akan ada arus Ic yang mengalir pada kolektor Q2. Arus kolektor ini merupakan arus base Ib pada transistor Q1, sehingga akan muncul penguatan pada pada arus kolektor transistor Q1. Arus kolektor transistor Q1 tdak lain adalah arus base bagi transistor Q2. Demikian seterusnya sehingga makin lama sambungan PN dari thyristor ini di bagian tengah akan mengecil dan hilang. Tertinggal hanyalah lapisan P dan N dibagian luar. 
Jika keadaan ini tercapai, maka struktur yang demikian todak lain adalah struktur dioda PN (anoda-katoda) yang sudah dikenal. Pada saat yang demikian, disebut bahwa thyristor dalam keadaan ON dan dapat mengalirkan arus dari anoda menuju katoda seperti layaknya sebuah dioda. 



Gambar-3 : Thyristor diberi tegangan


Bagaimana kalau pada thyristor ini kita beri beban lampu dc dan diberi suplai tegangan dari nol sampai tegangan tertentu seperti pada gambar 3. Apa yang terjadi pada lampu ketika tegangan dinaikkan dari nol. Ya betul, tentu saja lampu akan tetap padam karena lapisan N-P yang ada ditengah akan mendapatkan reverse-bias (teori dioda). Pada saat ini disebut thyristor dalam keadaan OFF karena tidak ada arus yang bisa mengalir atau sangat kecil sekali. Arus tidak dapat mengalir sampai pada suatu tegangan reverse-bias tertentu yang menyebabkan sambungan NP ini jenuh dan hilang. Tegangan ini disebut tegangan breakdown dan pada saat itu arus mulai dapat mengalir melewati thyristor sebagaimana dioda umumnya. Pada thyristor tegangan ini disebut tegangan breakover Vbo.

4. VIDEO PEMBELAJARAN


Untuk memperdalam pemahaman siswa dan siswi tentang Thyristor dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari berikut ini Link Video nya :https://youtu.be/ygWzAMm_bQg

5. SOAL LATIHAN


Kerjakanlah soal latihan berikut ini secara online, silahkan jawab dengan teliti dan cermat karena setiap soal latihan akan dinilai sebagai bahan untuk pembuatan nilai raport.

Berikut ini link soalnya : https://bit.ly/TugasPJJ_Thyristor

Terimakasih dan selamat belajar semoga sukses menyertai kita semua, Jika siswa dan siswi mengalami kesulitas silahkan bisa hubungi nomer bapak di : 0812 951 8015.
Sutiyono, S.Pd, M.Pd


Monday, July 20, 2020

Materi PJJ PRE Minggu 1 ( 20 - 25 Juli 2020)

Berdoalah terlebih dahulu sebelum memulai pembelajaran, siapkan buku catatan dan tulislah point-point penting yang perlu dicatat dalam buku catatan, selamat belajar dan tetap sehat selalu.

Elektronika Dasar 014 SCR Universitas Jember

Soal Latihan 1 SCR

Terimakasih kami ucapkan kepada siswa dan siswi SMK Negeri 1 Setu yang sudah belajar tentang SCR pada hari ini, untuk selanjutnya agar lebih memperdalam lagi pengetahuan tentang SCR silahkan kerjakan latihan soal melalui Link berikut ini : 

https://bit.ly/Soal_SCR

ABSENSI ONLINE PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA

Assalamu`alaikum wr wb

Dengan hormat disampaikan kepada siswa dan siswi kelas 12 Teknik Audio Video, bahwa dalam rangka melakukan proses kegiatan pembelajaran jarak jauh maka siswa diwajibkan sebelum mengikuti pembelajarak jarak jauh untuk melakukan absensi online terlebih dahulu sebagai bukti mengikuti kegiatan pembelajaran jarak jauh.

Adapun Link untuk absensi online adalah : https://bit.ly/Absensi_PRE

Tuesday, July 7, 2020

Materi Pembelajaran PRE Minggu 1




    Petunjuk Pelaksanaan PJJ :

    Bacalah materi dibawah ini dengan teliti, kemudian buatlah ringkasan materi tersebut dibuku tulis masing-masing !

A.       SCR (SILICON CONTROL RECTIFIER)

      

1.    PENGERTIAN SCR

        

             

Silicon Controlled Rectifier atau sering disingkat dengan SCR adalah Dioda yang memiliki fungsi sebagai pengendali. Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada transistor.  Kaki Terminal ke-3 pada SCR tersebut dinamai dengan Terminal “Gate” atau “Gerbang” yang berfungsi sebagai pengendali (Control),  sedangkan kaki lainnya sama seperti Dioda pada umumnya yaitu Terminal “Anoda” dan Terminal “Katoda”. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda dengan transistor. Silicon Controlled Rectifier (SCR) merupakan salah satu dari anggota  kelompok komponen Thyristor.

Silicon Controlled Rectifier (SCR) atau Thrystor pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 1956. SCR memiliki kemampuan untuk  mengendalikan Tegangan dan daya yang relatif tinggi dalam suatu perangkat kecil. SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya saja SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berartii SCR tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt. Oleh karena itu SCR atau Thyristor sering difungsikan sebagai Saklar (Switch) ataupun Pengendali (Controller) dalam Rangkaian Elektronika yang menggunakan Tegangan / Arus menengah-tinggi (Medium-High Power). Beberapa aplikasi SCR di rangkaian elektronika diantaranya seperi rangkaian Lampu Dimmer, rangkaian Logika, rangkaian osilator, rangkaian chopper, rangkaian pengendali kecepatan motor, rangkaian inverter, rangkaian timer dan lain sebagainya.


Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR atau Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor. Terminal “Gate” yang berfungsi sebagai pengendali terletak di lapisan bahan tipe-P yang berdekatan dengan Kaki Terminal “Katoda”. Sebetulnya SCR terbuat dari bahan campuran P dan N. Pada dasarnya SCR atau Thyristor terdiri dari 4 lapis Semikonduktor yaitu PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) atau sering disebut dengan PNPN Trioda. Cara kerja sebuah SCR hampir sama dengan sambungan dua buah bipolar transistor (bipolar junction transistor).

2.    KARAKTERISTIK SCR

 

1)    Sebuah SCR terdiri dari tiga terminal yaitu anoda, katoda, dan gate. SCR berbeda dengan dioda rectifier biasanya. SCR dibuat dari empat buah lapis dioda. SCR banyak digunakan pada suatu sirkuit elekronika karena lebih efisien dibandingkan komponen lainnya terutama pada pemakaian saklar elektronik

2) SCR biasanya digunakan untuk mengontrol khususnya pada tegangan tinggi karena SCR dapat dilewatkan tegangan dari 0 sampai 220 Volt tergantung pada spesifik dan tipe dari SCR tersebut. SCR tidak akan menghantar atau on, meskipun diberikan tegangan maju sampai pada tegangan breakovernya SCR tersebut dicapai (VBRF). SCR akanmenghantar jika pada terminal gate diberi pemicuan yang berupa arus dengan tegangan positip dan SCR akan tetap on bila arus yang mengalir pada SCR lebih besar dari arus yang penahan (IH).

3) Satu-satunya cara untuk membuka (meng-off-kan) SCR adalah dengan mengurangi arus Triger (IT) dibawah arus penahan (IH). SCR adalah thyristor yang uni directional,karena ketika terkonduksi hanya bisamelewatkan arus satu arah saja yaitu dari anoda menuju katoda. Artinya,SCR aktif ketika gate-nya diberi polaritas positif dan antara anoda dan katodanya dibias maju. Dan ketika sumber yang masuk pada SCR adalah sumber AC, proses penyearahan akan berhenti saat siklus negatif terjadi


MATERI PJJ MINGGU KE 7 ( 1 Maret - 6 Maret 2021 )

  1. PETUNJUK UMUM Awali setiap aktivitas pembelajaran pada semester 6 ini dengan berdoa kepada Allah SWT, pada pertemuan  ke 7 ini kita aka...