1. PETUNJUK UMUM
2. ABSENSI ONLINE
3. MATERI PEMBELAJARAN PLTS
II.1.
Sejarah Solar Cell
Tenaga listrik
dari cahaya matahari pertama kali ditemukan oleh Alexandre – Edmund
Becquerel seorang ahli fisika Perancis pada tahun 1839. Temuannya ini merupakan
cikal bakal teknologi solar cell. Percobaannya dilakukan dengan menyinari
2 elektrode dengan berbagai macam cahaya. Elektrode tersebut di balut (coated)
dengan bahan yang sensitif terhadapcahaya, yaitu AgCl dan AgBr dan dilakukan
pada kotak hitam yang dikelilingi dengan campuran asam. Dalam percobaanya
ternyata tenaga listrik meningkat manakala intensitascahaya meningkat.
Selanjutnya penelitian dari Bacquerel dilanjutkan oleh peneliti-peneliti lain.
Tahun 1873 seorang insinyur Inggris Willoughby Smith menemukan Selenium sebagai
suatu elemen photo conductivity. Kemudian tahun 1876, William Grylls dan
Richard Evans Day membuktikan bahwa Selenium menghasilkan arus listrik apabila
disinari dengan cahaya matahari. Hasil penemuan mereka menyatakan bahwa
Selenium dapat mengubah tenaga matahari secara langsung menjadi listrik tanpa
ada bagian bergerak atau panas. Sehingga disimpulkan bahwa solar cell sangat
tidak efisien dan tidak dapat digunakan untuk menggerakkan peralatan listrik.
Tahun 1894 Charles Fritts membuat Solar Cell pertama yang
sesungguhnya yaitu suatu bahan semi conductor (selenium) dibalut dengan lapisan
tipis emas. Tingkat efisiensi yang dicapai baru 1% sehingga belum juga dapat
dipakai sebagai sumber energi, namun kemudian dipakai sebagai
sensor cahaya. Tahun 1905 Albert Einstein mempublikasikan tulisannya
mengenai photoelectric effect. Tulisannya ini mengungkapkan
bahwa cahaya terdiri dari paket-paket atau “quanta of energi” yang
sekarang ini lazim disebut “photon.” Teorinya ini sangat sederhana tetapi
revolusioner. Kemudian tahun 1916 pendapat Einstein mengenai photoelectric
effect dibuktikan oleh percobaan Robert Andrew Millikan seorang ahli fisika
berkebangsaan Amerika dan ia mendapatkan Nobel Prize untuk karya photoelectric
effect. Tahun 1923 Albert Einstein akhirnya juga mendapatkan Nobel Prize untuk
teorinya yang menerangkan photoelectric effect yang dipublikasikan 18 tahun
sebelumnya.
Hingga tahun 1980 an efisiensi dari hasil penelitian terhadap solar
cell masih sangat rendah sehingga belum dapat digunakan sebagai sumber
daya listrik. Tahun 1982, Hans Tholstrup seorang Australia mengendarai mobil
bertenaga surya pertama untuk jarak 4000 km dalam waktu 20 hari dengan
kecepatan maksimum 72 km/jam. Tahun 1985 University of South Wales Australia
memecahkan rekor efisiensi solar cell mencapai 20% dibawah kondisi
satu cahaya matahari. Tahun 2007 University of Delaware berhasil menemukan
solar cell technology yang efisiensinya mencapai 42.8% Hal ini merupakan rekor
terbaru untuk “thin film photovoltaicsolar cell.” Perkembangan dalam
riset solar cell telah mendorong komersialisasi dan
produksi solar cell untuk penggunaannya sebagai sumber daya listrik.
II.2. Prinsip Kerja Solar Cell
Sel
surya adalah dioda semikonduktor yang dapat mengubah cahaya menjadi listrik dan
merupakan komponen utama dalam sistem PLTS.
Gambar Sel Surya sebagai Komponen Utama PLTS
Selain terdiri atas modul-modul sel surya,
komponen lain dalam sistem PLTS adalah Balance of System (BOS) berupa
inverter dan kontroller. PLTS sering dilengkapi dengan batere sebagai penyimpan
daya, sehingga PLTS dapat tetap memasok daya listrik ketika tidak ada cahaya
matahari.
Pembangkitan energi listrik pada sel surya
terjadi berdasarkan efek fotolistrik, atau disebut juga efek fotovoltaik, yaitu
efek yang terjadi akibat foton dengan panjang gelombang tertentu yang jika
energinya lebih besar daripada energi ambang semikonduktor, maka akan diserap
oleh elektron sehingga elektron berpindah dari pita valensi (N) menuju pita
konduksi (P) dan meninggalkan hole pada pita valensi, selanjutnya dua
buah muatan, yaitu pasangan elektron-hole, dibangkitkan. Aliran elektron-hole
yang terjadi apabila dihubungkan ke beban listrik melalui penghantar akan
menghasilkan arus listrik.
Apakah pada kalkulator bertenaga surya atau
stasiun ruang angkasa internasional, panel surya (solar panel) yang digunakan
menghasilkan listrik menggunakan prinsip yang relatif sama. Elemen dasar panel
surya adalah unsur yang juga digunakan untuk menciptakan revolusi komputer
yaitu silikon murni. Ketika dilucuti dari semua pengotor, silikon menjadi
sebuah platform netral yang ideal untuk transmisi elektron. Atom silikon
memiliki tempat untuk delapan elektron dalam kulit terluarnya, tetapi hanya
membawa empat elektron dalam keadaan alami.
Ini berarti terdapat tempat bagi empat elektron
lagi. Jika salah satu atom silikon kontak dengan atom silikon lain,
masing-masing atom akan menerima empat elektron dari atom lain. Kondisi ini
akan menciptakan ikatan yang kuat, tetapi tidak ada muatan positif atau negatif
karena delapan elektron memenuhi kebutuhan atom silikon yang berikatan. Atom
silikon dapat saling terikat dalam waktu lama untuk menghasilkan lempeng besar
silikon murni yang antara lain digunakan sebagai bahan panel surya. Dua lempeng
silikon murni tidak akan menghasilkan listrik karena tidak memiliki muatan
positif atau negatif.
Panel surya dibuat dengan menggabungkan silikon dengan unsur-unsur lain yang memiliki muatan positif atau negatif. Fosfor, misalnya, memiliki lima elektron yang bisa ditawarkan ke atom lain. Jika digabungkan secara kimia, silikon dan fosfor akan menghasilkan delapan elektron stabil dengan masih memiliki satu elektron bebas. Elektron bebas ini tidak bisa pergi karena terikat pada atom fosfor, namun tidak diperlukan oleh silikon. Oleh karena itu, lempeng silikon-fosfor ini lantas bermuatan negatif.
Namun, agar listrik mengalir, muatan positif juga
harus tersedia. Hal ini dicapai dengan menggabungkan silikon dengan unsur seperti
boron, yang hanya memiliki tiga elektron untuk ditawarkan. Sebuah lempeng
paduan silikon-boron masih memiliki satu tempat tersisa untuk elektron lain.
Ini berarti lempeng tersebut memiliki muatan positif. Dua lempeng negatif dan
positif diatas diletakkan berdekatan dalam panel surya, dengan kabel konduktif
menghubungkan antar panel surya.
Lantas apa peran matahari? Sinar matahari
memiliki banyak partikel energi yang berbeda, dengan salah satunya disebut
foton. Pada panel surya, foton bertindak seperti palu. Ketika pelat negatif sel
surya ditempatkan pada sudut yang tepat terhadap matahari, foton akan
membombardir atom silikon-fosfor. Akhirnya, elektron ke-9 pada pelat
silikon-fosfor menjadi bebas. Elektron bebas ini lantas ditarik oleh pelat
silikon-boron untuk mengisi satu tempat kosong yang mereka miliki.
Seiring foton memutus lebih banyak elektron,
listrik lantas dihasilkan. Listrik yang dihasilkan oleh satu sel surya mungkin
tidak mengesankan, tetapi ketika banyak panel surya saling dihubungkan, listrik
yang dihasilkannya cukup untuk menghidupkan motor atau peralatan elektronik
lainnya. Salah satu kendala utama panel surya adalah hanya sejumlah kecil
listrik yang bisa dihasilkan dibandingkan dengan ukurannya.
Kalkulator mungkin hanya memerlukan sel surya
tunggal, tetapi mobil bertenaga surya akan membutuhkan beberapa ribu. Jika
sudut panel surya berubah sedikit saja, efisiensi bisa turun hingga 50 persen.
Sebenarnya, sebagian daya dari panel surya dapat
disimpan dalam baterai, tetapi biasanya tidak banyak kelebihan daya yang
tersisa. Selain menyediakan foton, sinar matahari juga memancarkan sinar
ultraviolet dan gelombang inframerah yang bisa merusak panel surya. Panel surya
yang terpapar cuaca juga akan mengalami penurunan kinerja dan bisa mempengaruhi
efisiensi.
II.3.
Komponen Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen sebagai berikut:
1. Panel Surya (Solar Cell)
Solar panel mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun)
Apa arti Solar Cell 50 WP ?
Solar cell 50 wp artinya solar cell tersebut mempunyai 50 watt peak ( pada saat
matahari terik )
Peak 1 hari di asumsikan 4,5 jam (hitungan aman adalah 4 jam)
sehingga 50 x 4,5 = 225 watt hour / day
itu kapasitas maksimal untuk pemakaian 1 hari.
Contoh
Total penggunaan daya per day adalah 225 watt hour
Lampu teras 5 watt x 12 jam = 60 watt hour/ day
Lampu kamar tidur 11 watt x 5 jam = 55 watt hour hour / day
Lampu ruang tamu 11 watt x 5 jam = 65 watt hour / day
Lampu kamar mandi 5 watt x 4 jam = 20 watt hour / day
—————————
total = 200 watt / day
masih ada sisa 225 – 200 = 25 watt /
day
2. Charge Control
Pada
waktu solar panel mendapatkan energy dari cahaya matahari di siang hari,
rangkaian charger controller ini otomatis bekerja dan mengisi (charge ) battery
dan menjaga tegangan battery agar tetap stabil .
Contoh.
Bila kita
menggunakan battery 12V, maka rangkaian ini akan menjaga agar tegangan charger
12 10% , tegangan charger yang di butuhkan antara 13,2 – 13,4 Volt.
dan bila
sudah mencapai tegangan tersebut, rangkaian ini otomatis akan menghentikan
proses pengisian battery tersebut.
Sebaliknya
apabila tegangan battery turun / drop hingga 11 Volt , maka controller akan
memutus tegangan sehingga battery tidak sampai habis.
Secara
keseluruhan Fungsi dari Controller ini yaitu dapat menjaga agar battery tidak
kelebihan (over charger) dan kehabisan tegangan (under charger) dengan begitu
maka umur dari battery bertambah lama.
Fungsi battery adalah sebagai tempat untuk menyimpan daya (power storage).
Untuk
battery yang digunakan sebaiknya menggunakan battery gel atau yang selama ini
kita kenal dengan istilah battery kering.
Battery
gel ini adalah yang paling direkomendasikan untuk digunakan pada applikasi
solar system. Kelemahannya adalah harganya yang mahal.
3. Inverter / Converter (Optional)
adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC - direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).
Alat ini
tidak diperlukan untuk beban yang hanya membutuhkan tegangan searah.
0 comments:
Post a Comment